Kontemplasi Senja




Semester enam sudah hampir terlewati separoh perjalanan untuk mahasiswa angkatan 2010. Meskipun semester ini bisa dibilang lebih ‘beda’ dari biasanya. Salah satunya tentang tugas yang tak berhenti bergulir setiap harinya. Belum selesai satu, sudah ada dua-tiga tugas menunggu. Sudah terkumpul dua, tiga-empat tugas berebut untuk dijamah. Praktikum yang bertubi-tubi, berangkat pagi pulang pagi, belum lagi persiapan PKL awal bulan Juni mendatang. Apalagi ditambah kerja-kerja lain yang diemban oleh sebagian mahasiswa pemikul ormawa intra atau ekstra kampus, jadi senior, konsultan, apalagi?
Subhanallah... *lap keringet*

Biar bagaimanapun, semester ini sejatinya mengingatkan kita akan arti sabar dan syukur. Sebuah komposisi iman yang berada pada karakter seorang mu’min.
Dua proposisi ini memang sangat melekat dengan kehidupan kita. Tapi apakah kita pernah berhenti sejenak untuk merenungkannya? Apakah kita pernah berhenti sejenak untuk tersenyum memandangnya? Apakah kita pernah berhenti sejenak untuk mensyukurinya?

Kecepatan setiap orang dalam proses pembelajaran memanglah berbeda-beda. Ada yang sekali membaca, ingatan sudah tertancap sempurna. Ada yang membaca dua kali baru terlihat seberapa faham. Ada juga yang sudah diterangkan oleh dosen, belajar kelompok dengan teman-teman se-grupnya baru deh bisa nyantol. Semua usaha tersebut adalah baik. Semua yang kita jalani tersebut adalah bentuk rasa terima kasih kepada Allah dengan tetap mensyukurinya. Tapi apakah cukup dengan itu saja?

Tidak. 

Perlu satu proposisi yang mengiringinya, yakni kesabaran. Kegiatan ini, kesibukan ini memerlukan waktu yang tidak sebentar. Selama manusia hidup ya tentu akan banyak masalah-masalah yang mendampinginya. Tugas? Hanya sebagian kecil dari itu. Amanah? Hanya sebagian kecil dari itu. Anggaplah ini latihan, anggaplah ini pemanasan. Dan jangan lupa, hadapi dengan senyuman. 
Hari demi hari usahakanlah tetap berjalan, meskipun pelan tapi pasti. Jika seolah waktu berlari, tetaplah percaya pada kekuatan diri. Bahkan kalau perlu bersahabatlah dengannya, sesuaikan waktu dengan situasi dan kondisi. Mengurangi jam tidur memang sudah biasa, tapi juga perhatikan hak tubuh untuk diistirahatkan meski sejenak. Stabilkan emosi, istiqomahkan kesabaran.

Agar apa?

Agar kesuksesan yang kita raih benar-benar long lasting dan membawa manfaat untuk masyarakat.

Merasa lelah adalah hal yang wajar. Merasa jenuh adalah hal yang sering. Hanya, kita akan menjadi orang-orang yang hebat jika mampu menjalani ujian ini dengan hati yang lapang. Berdo’alah kepada yang Maha Kuasa, kembalikan semua dengan segala kerendahan hati yang kita miliki. 
“Laa Haula walaa quwwata Illa Billah”
(Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)


Duduk termenung di sungai bengawan
Sambil memancing ikan ku minum es degan
Jadwal kuliah memang sudah tidak beraturan
Tapi bukan berarti tidak menjaga kesehatan kawan


Selamat menyelesaikan UTS untuk teman-teman angkatan 2010
Selamat menyongsong UTS untuk teman-teman angkatan 2011-2012

Komentar

Postingan Populer