Belum rejeki kali

Kemarin, saya berangkat menuju ke tempat interview yang berada di jalan Basuki Rahmat Surabaya. Tepatnya di outlet Dunkin Donuts. Setelah dijadwalkan interview jam 9 akhirnya saya berangkat dari rumah jam 8 pagi. Sampai di sebrang jalan ternyata lokasinya masih jauh dari jangkauan kaki saya. kurang lebih sekitar 200 meter saya berjalan kaki lagi ditambah menaiki tangga penyebrangan.

Dalam perjalanan, entah kenapa saya gugup, akhirnya untuk menghilangkan rasa nervous, saya ambil beberapa butir permen mint di tas untuk saya telan cepat.
Ternyata keputusan saya untuk memakan perment mint tak kunjung menghilangkan kegugupan.
Entah mengapa, padahal juga sudah berapa kali punya pengalaman kerja. Lamar sana-sini, interview sana-sini itu sudah menjadi hal yang biasa dulu sebelum kuliah.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menghentikan langkah saya yang teramat cepat untuk sampai ke tempat tujuan.
Hasilnya lebih baik, saya ambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya seperti terapi yoga yang pernah saya pelajari dari buku.

inhale-exhale-inhale-exhale......

Sampai di tempat tujuan akhirnya bertemu dengan resepsionis perusahaan dan mengantarkan saya ke tempat seharusnya saya interview.
Tampak sekitar dua puluhan anak yang waktu itu juga akan menjalani interview.
Mereka tampak asik mengisi lembar formulir yang sudah diberikan oleh petugas kantor.
Sedangkan saya masih ribut dengan mencari kursi untuk duduk lantaran kedatangan saya yang dibilang cukup terlambat dari yang dijadwalkan.
setelah itu saya menyusul mengisi formulir data diri bersama mereka.

Pengisian formulir berjalan sekitar setengah jam. lalu disusul dengan pengukuran tinggi dan berat badan oleh petugas yang sama.

Anehnya, meskipun saya datang terlambat tapi saya orang paling cepat dalam pengisian formulir otomatis saya diukur lebih dulu oleh petugas itu yang dengan keheranan menatap saya.

"Silahkan mbak naik ke timbangan." cetus beliau.
Dan saya pun menurutinya hingga proses pengukuran selesai.
Menunggu lama lagi sekitar 30 menitan untuk menunggu teman-teman saya yang dari tadi belum selesai mengisi formulir.
Berada di ruang meeting yang lain yang sudah penuh dengan kursi kosong yang disediakan untuk calon karyawan, dan saya menunggu disitu sendirian.
Sembari menunggu saya membuka buku yang sengaja saya bawa dari rumah untuk mengisi waktu luang jika diperlukan.Dan ternyata kebaca juga.
Saat saya menunggu satu persatu mulai terlihat teman-teman yang akan interview mulai memasuki ruangan ini.
Suasananya seperti suasana kamar yang ber-AC. Dingin sekali yang tak mengharuskan saya  untuk melepas jaket abu-abu nevada ini.

30 menit sudah saya menunggu, genap pula semua calon terkumpul diruangan.
Empat jumlah orang berpakaian menejer lengkap dengan dasinya pun ikut masuk juga.
Pikir saya, ah pasti orang-orang ini yang akan menguji.
Dan ternyata benar. Ketika pada saat akan presentasi saya ternyata tidak gugup. Padahal tadi waktu berangkat kesini saya gugup sekali.
Nggak nyangka ternyata karena nomer urut pengukuran saya tadi yang pertama, presentasi saya pun ikutan yang dipanggil pertama kali.

lahhh....!
Yasudahlah, tampil optimal.
Selama presentasi berjalan selama kurang lebih 45 menit.
Calon karyawan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang fresh graduate dari Universitas Trisakti ada yang bahkan sudah menjadi guru Matematika. Rata-rata mereka melamar menjadi seorang "Supervisor."
Pikir saya, "nggak sayang buk habis jadi guru matematika terus mau kerja jadi supervisor? enakan ngajar kali, pahalanya gede.. ", ah sudahlah.

Uniknya, yang berstatus mahasiswa ternyata bukan saya saja yang ingin pekerjaan tambahan. Hehehe ternyata ya...
Ada yang dari jurusan BaTra FK UNAIR, ada yang dari Teknik Mesin ITS juga. Tapi rata-rata mereka semua sudah mengerjakan tugas akhir alias mau skripsi. Jadi mereka kerja karena butuh uang buat skripsi, itu motivasi mereka.

kalo gue... hehehe. 
Orang tua yang kerja cuman satu, sedangkan adek ada tiga jumlahnya dan mereka bersekolah semua, butuh makan semua meskipun kuliah saya juga Alhamdulillah sudah mendapat beasiswa.

then,
Selesai presentasi tiba saatnya para menejer untuk berdiskusi tentang siapa saja calon karyawan yang lolos. Dan kami calon karyawan  disuruh menunggu di ruang yang pertama tempat kami mengisi formulir data diri.

Sekitar 30 menit waktu berjalan lagi, seorang salah satu manajer memanggil saya ke ruangan. Sedangkan calon karyawan yang lain masih menunggu duduk manis di ruangan tadi.

Saya dan menejer berbicara banyak sekali sampai pada jadwal kerja yang sudah ditentukan karyawan.Wah pikir saya, "apa jangan-jangan saya keterima kerja ya." Dalam hati demikian.Tapi setelah kita berbincang cukup jelas dan lama ada satu clue yang beliau berikan yang membuat saya ragu. Begini kata-katanya "Dewiyana, kamu bagus, latar belakang kamu juga bagus, motivasi kamu juga jelas dan bagus, tapi sayang kamu masih berstatus mahasiswa yang masih harus menyelesaikan studinya. Karena kamu juga masih semester 4 to... Apalagi schedule perusahaan tidak bisa diganggu gugat. " cetus beliau.
"jika nanti kamu sudah bekerja baik untuk kami, saya pribadi takut menjadi kecewa lantaran suatu saat kamu akan memilih kuliah kamu. Semua pasti ada yang dikorbankan, kalo tidak pekerjaan ya kuliah. Saya lihat kamu anak yang sungguh-sungguh". Beliau menegaskan kembali dengan tutur katanya yang begitu halus menurut saya.

Lalu saya dan beliau melakukan negoisasi, saya meminta untuk ditempatkan di outlet yang buka selama 24 jam. Dan saya menyatakan bersedia untuk masuk shift malam.

Akhirnya kita beradu argumen tentang K3 perusahaan. Saya mengimbanginya, karena untungnya juga diajarkan tentang K3 di perkuliahan saya. Beliau bangga saya tahu. Tapi setelah lama akhirnya saya kalah. Karena perusahaan belum mempunyai ijin untuk memperkerjakan wanita di malam hari. huifh...

Sampai itu saya yakin, bahwa saya tidak di terima untuk bekerja disitu. meskipun ending-nya beliau tetap menghibur saya dengan kata-kata, "tunggu saja pengumuman sampai dua minggu, jika ada panggilan berikutnya berarti kamu diterima kerja, dan sebaliknya. Kamu belum terikat kok, selama dua minggu ini kamu bebas menaruh lamaran pekerjaan yang lain selagi kamu mau."


Saya akhirnya berlalu pamit pulang dengan sambutan hangat pula yang saya berikan. Saya beri senyuman dan ucapan terima kasih sudah mau memanggil saya ke perusahaan ini.

Akhirnya, saya keluar dari pintu resepsionis dengan wajah yang tampak lesu. Lumayan lapar karena waktu sudah cukup siang. Tepatnya pukul satu siang.

Sejenak melepas lelah dengan duduk-duduk di trotoar jalan Basuki Rahmat dengan posisi seperti orang yah... taulah.
Sembari mengecek sms yang masuk di HP. Hape saya bergetar tiga kali, sms dari oki, diyah dan mas rizal. Sms mereka masuk secara bersamaan. akhirnya saya balas dengan satu kali sms untuk menjawab pertanyaan yang maksudanya sama.

"Gimana nin interviewnya? Gimana mbak interviewnya? Gimana nduk interviewnya?".

Demikian maksud dari sms-nya. Mereka sms, karena mereka tahu dan sempat tanya sebelumnya saya sedang berada dimana hari itu. Saya beruntung punya mereka yang masih begitu perhatian sama saya. Mereka semua saudara saya.

Setelah saya beri tahu mereka pun membalas dengan sms-sms berisi penyemangat. Apalagi mas rizal sempat tanya keberadaan saya sekarang tepatnya. Yup, duduk-duduk melepas lelah di trotoar jalanan dengan membawa uang lima ribu rupiah saja di kantong yang cukup untuk perjalanan bemo pulang ke rumah ini. Hampiiir aja dia mau menyusul saya di tempat, tapi saya bilang "ini saya mau pulang kok mas." 
Mencoba menghilangkan kekhawatirannya.

Tak berlama-lama, setelah saya cukup melepas lelah akhirnya saya berlalu lagi mencari musholla terdekat untuk menunaikan sholat Duhur.

Ditengah-tengah hiruk pikuk keramaian kota saya berjalan menyusuri jalan Basuki Rahmat.
Melihat balutan aspal trotoar dan terus berjalan ditemani panas terik yang tampak menyengat.Meskipun di pikiran saya masih sedikit kecewa lantaran kegagalan saya siang ini.

Yaaa, mungkin belum rizki saya.

Life. Tak terus sepenuhnya mulus. 

Mama, Ayah maafkan saya belum berhasil kali ini. Tapi saya akan coba lagi dan lagi tanpa mengenal lelah dan peluh.

Oki, diyah, mas rizal, makasih ya semangatnya.

Akhirnya sampai di musholla dan menunaikan ibadah sholat duhur disitu,
menutup kenangan hari ini tetap dengan senyuman yang sabar.


12.30 @ KFC A.Yani
Setelah dari Gedung Graha Pena lt.4,  ngumpulin Essay.

Komentar

Postingan Populer