Kicau Bawel Mahasiswa Semester 6!
Seolah-olah aku seperti tidak menemukanmu kembali.
Tapi, ku rasa ini bukan hanya sekedar seolah-olah.
Aku membenci? Bukan!
Aku sama sekali tidak pernah berprasangka buruk tentang ini.
Mungkin, aku
hanya belum menemukan masa dimana merpati-merpati itu bebas sebebas-bebasnya. Aku
belum menemukan tanggal dimana bunga-bunga mawar segar itu ranum
seranum-ranumnya.
Haha.
Tapi aku sepi jika kemana-mana harus sendiri. Kata orang single itu dinikmati saja, be single happy!
Gombal.
Hidupku serak-serak basah. Hidupku penuh hingar bingar yang tak pernah bubar. Saat aku mengakhiri hari dan membuka pintu kamar kembali, hanya gegap gempita yang seolah menyempitkan sudut ruang ini. Meskipun kamar selalu menjadi sahabat yang paling bijak. Yang paling ‘nerimo’ saat aku berekspresi apapun.
Aku butuh teman bercerita, aku butuh teman berbagi. Dan aku mau itu bukan hanya kamar lagi, kamar lagi.
Aku butuh kamu.
Tapi rasanya, kita sedang berada di dua dimensi yang begitu abstrak. Aku tahu, berbicara
tentangmu hanya akan memenuhi selurih isi otakku dengan kata seolah-olah.
Kamu tahu?
Aku mencarimu karena aku ingin mendamaikan prasangka-prasangka dengan jiwa kita yang mungkin… tenang saja, ini hanya mungkin. Mungkin saling berbicara.
Seolah-olah kita berada seperti jarak mata dan langit. Terlihat, tapi jauh. Sungguh jauh.
Malam ini aku
lelah. Lelah mencarimu disela milyaran serbuk
asteroid yang dapat ku selami satu persatu. Malam ini aku hambar. Hambar karena
bulan pun juga diam saja, sinarnya memantul-mantul di kilau wajahku seolah
menenangkan. Bulan bungkam dan tidak memberitahuku sama sekali dimana aku bisa
mengintip senyum yang bisa menyebabkan penduduk bumi diabetes itu. Malam ini
aku lelah, lelah memandangi kerlip bintang yang seperti mencumbu pipiku satu
persatu.
Dan malam ini
aku terpaku. Mencarimu di tengah luapan samudera, yang membentang dunia dan
lautan. Mencarimu di tumpukan planet yang berceceran di langit malam. Mencarimu
di deretan bilangan yang tak habis-habis ku hitung. Mencarimu di tengah hutan
kerinduan yang penuh semak berduri. Apakah kamu tahu?
Dan setelah ku temukan kamu ada dimana. Aku menangis.
Karena kamu, berada di kedalaman 5 cm dari kulit perutku bagian kanan atas.
Mungkin ini hanya seolah-olah, abaikan saja.
Yang pasti, aku adalah seorang wanita yang baik.
Komentar
Posting Komentar