Unconditional Love
Pada akhirnya kita semua akan
memilih, dan semoga pilihan-pilihan hidup yang kita ambil adalah sesuai dengan
petunjuk dari-Nya. Bahwa fatwa hati adalah murni, disanalah letak jiwa seorang
manusia mengembara.
Aku tahu, kamu menggigit
kuat-kuat kedua bibirmu dengan mengeyampingkan pandanganmu. Dibalik kacamata
itu, tetap aku lihat bening mata yang berkaca-kaca. Pemandangan kota Jakarta
kali ini masih dipenuhi barisan mobil yang mengendap-endap di jalan fly over. Daun-daun malam bergoyang-goyang, menandakan
kalau udara malam di luar saat ini sangat sejuk. Lampu jalanan tetaplah
temaram, jujur dan diam. Sementara disekelilingnya tak sedikit lampu
berwarna-warni yang mengerjap mengusik temaram.
Kadang aku menunduk, membuang
tetesan-demi tetesan yang mengalir tiada henti, kadang aku melempar pandanganku
ke arah barisan mobil-mobil itu, yang dari sini tampak seperti mobil tamia.
Tempat makan ini, sebenarnya tak
begitu elok untuk mengurai kepedihan-perasaan. Dari samping kiri maupun dari
samping kanan, tetap penuh sesak oleh anak-anak abege yang terpingkal-pingkal
seperti setan.
Aku tak peduli, dunia ini
terkadang terasa begitu luas, bahwa dengan jarak beberapa meter saja, kita bisa
ciptakan suasana yang berbeda. Dan aku merindukan hamparan, yang disana,
kudapati aku berlari lepas, mengagungkan nama Tuhan, sang Maha Baik.
Sesekali kita berebut satu lembar
tisu di atas meja sebagai perantara atas kebisuan-kebisuan.
Permukaan tisu sudah habis,
baliknya pun sudah penuh dengan tulisan-tulisan.
Apa, masih ada lagi yang mau dikatakan?
Gerimis deras mengguyur kota Jakarta
dan barisan mobil yang belum habis-habis. Termasuk mengguyur lampu temaram
jalan yang padanya terdapat kejujuran.
Lantas, ingin rasanya aku
berlarian di hamparan, kemudian terguyur hujan yang padanya terdapat Rahmat
Tuhan semesta alam.
“Menangislah menyaingi hujan yang
turun malam ini, karena tidak ada yang tahu bahwa yang membanjiri itu, tangismu
kah?”
Semoga kita dapat menjemput
kebahagiaan hakiki di hari kemudian.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ruum: 21)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia
memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan
Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah
matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang mempergunakan akalnya. (Ar-Ruum: 24)
Komentar
Posting Komentar