rancangan prolog (masih rancangan)
Dilahirkan
di kota Pahlawan tentunya bisa menjadikan motivasi bagi yang terlahir
untuk terus berjuang dan berkarya semasa
hidupnya.
Begitulah
seharusnya.
Karena
sebutan untuk pahlawan adalah nilai plus
dan
anugrah yang diberikan Tuhan untuk kita jika kita mau dan
mampu
meneruskan cita-cita mereka.
Tidak
hanya menjadikannya sebuah kebanggaan tersendiri akan perjuangan para
pahlawan
pada 65 tahun lalu saja, tapi bagaimana kita dapat meneruskannya
dengan semangat juang kita untuk mencerdaskan bangsa.
Dunia ini bergerak. Selalu dinamis lebih tepatnya.
Tapi,
akankah pemuda-pemudi Indonesia hanya bisa terlena
begitu
saja?
Pertanyaan
sederhana namun perlu jawaban besar dan nyata dari kita semua,
kalo kita benar-benar seorang
pemuda.
Pemuda
yang baik adalah yang “berjiwa muda”.
Berjiwa
muda tidak hanya diperuntukkan untuk manusia yang notabene disebut
“muda” saja. Mungkin ukuran yang pasti manusia disebut muda
disaat
dia mulai produktif
dan memiliki semangat juang tinggi.
Toh
tidak ada yang menghalangi jika sudah tua,
tapi masih memiliki
jiwa
layaknya pemuda.
Tentu
kita
akan
malu jika dikalahkan
oleh yang bukan pemuda.
So,
jangan sampai kalah produktif ya
wahai
pemuda-pemudi,
karena di bahumulah diletakkan amanah yang begitu besar akan masa
depan bangsa.
Di
otakmulah diletakkan harapan-harapan rakyat yang tak bersekolah.
Di
tanganmulah kau genggam cita-cita bangsa demi seluruh kesejahteraan
rakyat Indonesia.
Dan
di kakimulah jejak langkah emas itu bisa kau pijakkan kemana
pun
kau mau.
Lalu,
masih
ragukah kita untuk terus berjuang?
Coba
tanyakan pada diri kita masing-masing.
Di
sana
masih banyak yang perlu dibenahi, di
sana
masih banyak yang perlu ditegakkan.
Di
sana
masih banyak yang perlu dibersihkan, di
sana
masih banyak yang perlu diingatkan.
Di
sana
masih banyak yang perlu dibangkitkan, di
sana
masih banyak yang perlu didamaikan.
Masih
ragukah kita untuk terus berkarya?
Di
sana
masih banyak yang perlu diexplore,
di
sana
masih banyak yang perlu dibudidaya.
Di
sana
masih banyak yang perlu dipelihara, di
sana
masih banyak yang perlu diolah.
Di
sana
masih banyak yang perlu diciptakan.
Dan
pemuda, kitalah sumber daya manusia itu. Di
sana kita di lahirkan dan dinanti untuk berkarya.
Di
Indonesia tercinta.
Bersatulah
Indonesia,
jangan ada kata seteru yang malah membuat menangis ibu pertiwi.
Bersatulah
Indonesia jangan ada pengkhianatan untuk rakyat jika kita sudah
menjadi pemimpin bangsa kelak.
Bersatulah
Indonesia, seperti hijaunya rumput pagi dan kicauan burung yang
saling padu dan melengkapi dalam perbedaan dan serumpun dalam
persamaan.
Komentar
Posting Komentar