Malaikat Juga Tahu
Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Hampamu takkan hilang semalam oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Ku percaya diri cintakulah yang sejati
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus ku temani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi karena tak sanggup sendiri
Namun kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Namun kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu, malaikat juga tahu
Aku yang jadi juaranya
Dewi Lestari-Malaikat Juga Tahu
***
Kira-kira, ada sekitar lima tumpukan buku yang aku ambil dari rak buku tua itu. Aku menarik kursi agak kebelakang dan memilih duduk di meja baca privat yang bersekat-sekat.
Ruang Baca kampus ini memang menjadi salah satu tempat favorit untuk sekedar berdiam diri, membaca buku, atau sekedar mendengarkan lagu.
Suatu saat, masa ini akan ada dalam ruang rindu.
Karena bisa saja, kamu atau aku yang bukunya dibaca oleh setiap manusia-manusia itu.
Ada senyum dan harapan yang tak lekang oleh waktu.
Karena sejatinya, kita sedang merengkuh ilmu.
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya...
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Hampamu takkan hilang semalam oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Ku percaya diri cintakulah yang sejati
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus ku temani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi karena tak sanggup sendiri
Namun kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Namun kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu
Malaikat juga tahu, malaikat juga tahu
Aku yang jadi juaranya
Dewi Lestari-Malaikat Juga Tahu
***
Kira-kira, ada sekitar lima tumpukan buku yang aku ambil dari rak buku tua itu. Aku menarik kursi agak kebelakang dan memilih duduk di meja baca privat yang bersekat-sekat.
Ruang Baca kampus ini memang menjadi salah satu tempat favorit untuk sekedar berdiam diri, membaca buku, atau sekedar mendengarkan lagu.
Suatu saat, masa ini akan ada dalam ruang rindu.
Karena bisa saja, kamu atau aku yang bukunya dibaca oleh setiap manusia-manusia itu.
Ada senyum dan harapan yang tak lekang oleh waktu.
Karena sejatinya, kita sedang merengkuh ilmu.
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya...
Menyongsong Kesarjanaan, yang Insya Allah terjadi pada bulan Agustus 2014.
Di Sudut terpojok, Ruang Baca-Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Gambar: The Liviosta Signature
Komentar
Posting Komentar