Saat Kamu Bertemu Mentari

Setiap pagi kamu membuka pintu rumah, melangkahkan kakimu keluar. Dalam langkah itu kamu selalu menyertakan dengan do'a-do'a keselamatan atau kebaikan-kebaikan untuk hidup. Saat kamu bertemu mentari, ia hangat meresap ke dalam pori-pori kulitmu. Lembut, seperti itulah saat kamu bertemu denganku, kelak.



Perkenalkan, nama saya mentari. Sebuah kata yang sangat singkat, simple dan easy listening. Kata Bunda, nama saya nama yang cukup bermakna filosofis. Mentari merupakan nama lain dari matahari. Matahari memiliki simbol sebagai sang pencerah dalam kehidupan manusia. Matahari memiliki makna kesetiaan yang teramat dalam. Setia pada sang pencipta, setia pada bumi juga setia pada manusia.

Kamu tahu waktu?

Mentari seolah-olah menjadi penentu. Terbit dan tenggelamnya membuat waktu silih berganti. Hal ini yang menjadikan waktu tiada berhenti memberi. Terbit dan tenggelamnya membuat manusia yang jauh lebih dekat, terbit dan tenggelamnya membuat hembusan dzikir yang mulai merapuh merapat. Terbit dan tenggelamnya membuat yang perdu menumbuh. 

Semuanya tentang kesetiaan.

Jika kamu tidak mendapati saya bersinar di bagian bumi tempatmu berdiri,  maka saya bersinar di bagian yang lain. Jika kamu tidak mendapati saya berlelah-lelah di belahan penghujan, maka saya sedang berlelah-lelah di belahan kemarau. 

Mentari adalah hal yang tergambar sangat kukuh.

Dalam hal bahasa, sebenarnya kata "T" dalam kaidah peleburan bahasa akan hilang. 
Tapi tidak dengan saya, karena nama saya adalah nama yang langsung diberikan Tuhan.
Kata Bunda seperti itu.

Terima kasih Bunda, sudah memberi nama setulus ini, mentari akan senantiasa bersinar tanpa syarat apapun. Mentari akan menjadi seorang ciptaan yang selalu tunduk dengan penciptaNya. Mentari bukanlah apa-apa kalau tidak bisa memberikan kekuatan kepada dunia dengan segala kebermanfaatan yang dimiliki.

Bunda kenapa diam?

Dengan kedua tangan halusnya, Bunda mengelus-elus kepala saya, kemudian menciuminya. Mata Bunda mengerling, seperti bening mutiara. 

Mentari bilang, "Bunda jangan menangis, Mentari sayang sama Bunda."

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer